Sebuah meteorit raksasa mendidihkan samudra 3,2 miliar tahun yang lal…
Doris
2025-03-25 01:23
3
0
본문
Sebuah meteorit masif mendidihkan lautan 3,2 miliar tahun yang lalu " Sloter Gacor Serok188". Peneliti mengatakan bahwa itu adalah 'bom pupuk' untuk kehidupan.
Sebuah batuan raksasa dari area, dihampirkan memiliki ukuran sebesar empat Gunung Everest, menabrak Bumi bahkan lebih dari 3 miliar tahun silam-- dan pengaruhnya mungkin secara tak terduga membantu bagi macam-macam kehidupan paling awal di dunia kita, akun slot gacor menurut penelitian baru.
Serok188.com adalah situs Slot Gacor hari ini Gacor Terbaik dengan povider langsung terhubung dan terkoneksi dengan jaringan slot resmi internatioal ada pun beberapa server resmi yang terhubung adalah server slot thailand, server slot philipina, server slot kamboja, Slot Gacor hari ini server slot vietnam, server slot hacksaw gaming lansung dari eropa yang sudah di konversi ke kurs mata uang Indonesia.
Daftar slot gacor hanya di serok188.com
Dengan begitu anda sudah terdaftar di situs slot gacor server resmi internasional Serok188.
Normalnya, ketika sebuah batuan besar dari angkasa bertabrakan Planet, dampak yang ditimbulkan terkait dengan malapetaka dahsyat, seperti dalam situasi kepunahan dinosaurus 66 juta tahun sebelumnya, ketika sebuah asteroid dengan lebar sekitar 6,2 mil (10 kilometer) menabrak di lepas tepi laut Semenanjung Yucatan di wilayah yang sekarang menjadi Meksiko.
Akan tetapi Bumi masih muda dan merupakan tempat yang amat berbeda ketika meteorit S2, diperkirakan memiliki massa 50 hingga 200 kali lebih besar daripada planet kecil Chicxulub yang menyebabkan kepunahan dinosaurus, menabrak bumi 3,26 miliar tahun yang lalu, slot gacor online menurut Nadja Drabon, asisten pengajar dalam bidang sains planet di Universitas Harvard. Dia juga merupakan penulis utama dari sebuah studi terbaru yang mendefinisikan pengaruh S2 dan apa yang datang kemudian dalam konsekuensi peristiwa tersebut, yang dirilis pada hari Senin di jurnal Prosedur dari Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional.
"Tidak ada kehidupan fasilitas yang telah berkembang saat itu, dan cuma kehidupan bersel tunggal ada dalam bentuk mikroorganisme dan arkhaea," tulis Drabon dalam sebuah email. "Para laut kemungkinan mengandung beberapa bentuk kehidupan, namun tidak sebanyak saat ini sebagian disebabkan oleh ketidakhadiran nutrisi. Beberapa individu bahkan menjelaskan laut Arkean sebagai ' tandus organik.' Bumi Arkean adalah sebuah bola dunia air dengan beberapa pulau yang mencuat. Itu akan menjadi sebuah tampilan yang mengundang rasa ingin tahu, karena laut mungkin saja berwarna kehijauan akibat air dalam yang kaya akan zat besi."
Ketika meteorit S2 menghantam, ketidakstabilan internasional muncul-- namun efeknya selain itu merangsang bahan aktif yang mungkin telah memperkaya kehidupan bakteri, kata Drabon. hasil pencarian terbaru ini dapat mentransformasi metode peneliti mengenali cara Bumi dan kehidupan awalnya merespons gempuran dari batuan angkasa tidak lama setelah planet terbentuk.
Menemukan efek lama
Di permulaan latar belakang Bumi, batuan luar angkasa kerap menabrak planet muda. Diperkirakan bahwa "impaktor masif," di atas 6,2 mil (10 kilometer) melintasi, menghantam planet minimal setiap 15 juta tahun, menurut penulis studi, yang berarti bahwa minimal 16 meteorit gigantik menabrak Planet sepanjang Eon Arkean, yang berlangsung dari 4 miliar hingga 2,5 miliar tahun silam.
Akan tetapi, pengaruh dari peristiwa tumbukan tersebut tidak begitu dikenali. Dan mempertimbangkan geologi Bumi yang selalu berubah, di mana kawah raksasa tertutup oleh aktivitas vulkanik dan pergerakan lempeng struktural, tanda dari apa yang berlangsung jutaan tahun silam sukar untuk dilacak.
Drabon adalah seorang geolog Bumi purba yang terpesona dengan mengenali bagaimana planet tampak sebelum benua awal terbentuk dan bagaimana efek meteorit yang dahsyat berdampak pada kemajuan kehidupan.
" Pengaruh ini seharusnya telah berpengaruh besar asal-usul dan evolusi kehidupan di dunia," kata Drabon. "Namun tepatnya hal itu terjadi tetap menjadi teka-teki," katanya. "Dalam penelitian saya, saya berharap untuk memeriksa tanda ' fisik'-- maaf untuk permainan kata-- tentang bagaimana pengaruh raksasa berdampak pada kehidupan awal."
Drabon dan sesama peneliti menjalankan kerja lapangan untuk menelusuri petunjuk di bebatuan Pegunungan Barberton Makhonjwa di Afrika Selatan. Di sana, bukti geologi dari 8 kejadian tabrakan, yang terjadi antara 3,6 miliar dan 3,2 miliar tahun lalu, dapat ditemukan di batuan dan dipetakan via serpihan kecil dampak meteorit yang disebut spherules.
Fragmen mikro dan bundar, yang dapat berupa kristalin, muncul ketika meteorit besar menabrak Bumi, dan mereka menciptakan lapisan sedimen dalam batuan yang disebut sebagai lapisan spherule.
Sebuah batuan raksasa dari area, dihampirkan memiliki ukuran sebesar empat Gunung Everest, menabrak Bumi bahkan lebih dari 3 miliar tahun silam-- dan pengaruhnya mungkin secara tak terduga membantu bagi macam-macam kehidupan paling awal di dunia kita, akun slot gacor menurut penelitian baru.
Serok188.com adalah situs Slot Gacor hari ini Gacor Terbaik dengan povider langsung terhubung dan terkoneksi dengan jaringan slot resmi internatioal ada pun beberapa server resmi yang terhubung adalah server slot thailand, server slot philipina, server slot kamboja, Slot Gacor hari ini server slot vietnam, server slot hacksaw gaming lansung dari eropa yang sudah di konversi ke kurs mata uang Indonesia.
Di Mana Daftar Slot Gacor?
Daftar slot gacor hanya di serok188.com
- Cara Mencari slot paling gacor :
- Buka browser google.co.id
- masukan kata kunci serok188.
- klik tombol daftar.
- Masukan data-data yang di perlukan.
- Kemudian isi kode validasi.
- Langkah terakhir Klik tombol daftar.
Dengan begitu anda sudah terdaftar di situs slot gacor server resmi internasional Serok188.
Normalnya, ketika sebuah batuan besar dari angkasa bertabrakan Planet, dampak yang ditimbulkan terkait dengan malapetaka dahsyat, seperti dalam situasi kepunahan dinosaurus 66 juta tahun sebelumnya, ketika sebuah asteroid dengan lebar sekitar 6,2 mil (10 kilometer) menabrak di lepas tepi laut Semenanjung Yucatan di wilayah yang sekarang menjadi Meksiko.
Akan tetapi Bumi masih muda dan merupakan tempat yang amat berbeda ketika meteorit S2, diperkirakan memiliki massa 50 hingga 200 kali lebih besar daripada planet kecil Chicxulub yang menyebabkan kepunahan dinosaurus, menabrak bumi 3,26 miliar tahun yang lalu, slot gacor online menurut Nadja Drabon, asisten pengajar dalam bidang sains planet di Universitas Harvard. Dia juga merupakan penulis utama dari sebuah studi terbaru yang mendefinisikan pengaruh S2 dan apa yang datang kemudian dalam konsekuensi peristiwa tersebut, yang dirilis pada hari Senin di jurnal Prosedur dari Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional.
"Tidak ada kehidupan fasilitas yang telah berkembang saat itu, dan cuma kehidupan bersel tunggal ada dalam bentuk mikroorganisme dan arkhaea," tulis Drabon dalam sebuah email. "Para laut kemungkinan mengandung beberapa bentuk kehidupan, namun tidak sebanyak saat ini sebagian disebabkan oleh ketidakhadiran nutrisi. Beberapa individu bahkan menjelaskan laut Arkean sebagai ' tandus organik.' Bumi Arkean adalah sebuah bola dunia air dengan beberapa pulau yang mencuat. Itu akan menjadi sebuah tampilan yang mengundang rasa ingin tahu, karena laut mungkin saja berwarna kehijauan akibat air dalam yang kaya akan zat besi."
Ketika meteorit S2 menghantam, ketidakstabilan internasional muncul-- namun efeknya selain itu merangsang bahan aktif yang mungkin telah memperkaya kehidupan bakteri, kata Drabon. hasil pencarian terbaru ini dapat mentransformasi metode peneliti mengenali cara Bumi dan kehidupan awalnya merespons gempuran dari batuan angkasa tidak lama setelah planet terbentuk.
Menemukan efek lama
Di permulaan latar belakang Bumi, batuan luar angkasa kerap menabrak planet muda. Diperkirakan bahwa "impaktor masif," di atas 6,2 mil (10 kilometer) melintasi, menghantam planet minimal setiap 15 juta tahun, menurut penulis studi, yang berarti bahwa minimal 16 meteorit gigantik menabrak Planet sepanjang Eon Arkean, yang berlangsung dari 4 miliar hingga 2,5 miliar tahun silam.
Akan tetapi, pengaruh dari peristiwa tumbukan tersebut tidak begitu dikenali. Dan mempertimbangkan geologi Bumi yang selalu berubah, di mana kawah raksasa tertutup oleh aktivitas vulkanik dan pergerakan lempeng struktural, tanda dari apa yang berlangsung jutaan tahun silam sukar untuk dilacak.
Drabon adalah seorang geolog Bumi purba yang terpesona dengan mengenali bagaimana planet tampak sebelum benua awal terbentuk dan bagaimana efek meteorit yang dahsyat berdampak pada kemajuan kehidupan.
" Pengaruh ini seharusnya telah berpengaruh besar asal-usul dan evolusi kehidupan di dunia," kata Drabon. "Namun tepatnya hal itu terjadi tetap menjadi teka-teki," katanya. "Dalam penelitian saya, saya berharap untuk memeriksa tanda ' fisik'-- maaf untuk permainan kata-- tentang bagaimana pengaruh raksasa berdampak pada kehidupan awal."
Drabon dan sesama peneliti menjalankan kerja lapangan untuk menelusuri petunjuk di bebatuan Pegunungan Barberton Makhonjwa di Afrika Selatan. Di sana, bukti geologi dari 8 kejadian tabrakan, yang terjadi antara 3,6 miliar dan 3,2 miliar tahun lalu, dapat ditemukan di batuan dan dipetakan via serpihan kecil dampak meteorit yang disebut spherules.
Fragmen mikro dan bundar, yang dapat berupa kristalin, muncul ketika meteorit besar menabrak Bumi, dan mereka menciptakan lapisan sedimen dalam batuan yang disebut sebagai lapisan spherule.
댓글목록0
댓글 포인트 안내